Lokasi peta memiliki peranan penting dalam industri asuransi. Pentingnya memahami di mana lokasi properti dan kaitannya dengan berbagai faktor eksternal merupakan hal esensial dalam sebuah pengambilan keputusan pada bisnis asuransi. Berbagai faktor alam seperti bencana banjir yang banyak melanda kota besar, termasuk Jakarta, dan bencana longsor yang terjadi di berbagai daerah, termasuk di seputar Jakarta seperti tragedi Situ Gintung, menjadi pertimbangan. Resiko kebakaran, resiko kriminalitas, resiko kerusuhan, bahkan resiko terorisme, merupakan resiko-resiko yang perlu diantisipasi melalui sebuah manajemen resiko. Di sinilah peranan pemetaan menjadi semakin relevan dan penting.

Penggunaan teknologi dan analisis pemetaan yang biasa dikenal dengan nama GIS atau Geographic Information System merupakan sebuah solusi dalam menyelesaikan berbagai masalah kompleks. Informasi berkaitan lokasi menjadi basis pengetahuan yang bisa berdampak pada keuntungan atau kerugian bisnis. Jadi penerapan tools ini harus menjadi prioritas bagi perusahaan asuransi, juga perusahaan bisnis lainnya, dalam hal manajemen resikonya.

Sebuah perusahaan asuransi membutuhkan informasi geografis dan demografis di proses penilaian sebuah objek asuransi dan penanganan klaim asuransi. Banyaknya data yang ada perlu diolah dengan baik sehingga menghasilkan informasi yang tepat dan akurat, seperti data historis klaim-klaim asuransi, faktor-faktor resiko, data bencana alam dan bencana akibat ulah manusia, data demografis, peta tata ruang eksisting, dan sebagainya.

Dengan menggunakan teknologi dan analisis pemetaan atau GIS membantu perusahaan asuransi dalam melakukan analisis komprehensif berupa identifikasi pola dan trend untuk menghasilkan rekomendasi action plan yang sesuai. Baik dalam proses negosiasi dengan client dalam penilaian nilai asset dan resiko sebuah objek asuransi, juga dalam proses penanganan klaim-klaim asuransi. Bahkan bermanfaat pula dalam pendekatan pemasaran produk asuransi yang disesuaikan dengan konteks geografis dari area-area pemasaran.

Dalam proses managemen resiko asuransi ada beberapa elemen yang penting yang terkait dengan data geografis, di antaranya: Address Validation, Rates dan Prices Determination, Underwriting Decisions dan Natural Disaster Models. Elemen-elemen ini perlu menjadi perhatian utama setiap perusahaan jasa asuransi agar semakin efektif dan efisien dalam manajemen kerjanya. Malah, perusahaan bisnis lain juga membutuhkannya dalam manajemen resikonya.

Address Validation, memastikan lokasi klien dan objek asuransinya telah teridentifikasi dengan baik dan cepat melalui teknologi GIS. Proses validasi alamat-alamat client serta berbagai objek asuransi memerlukan ketelitian dan proses yang cepat. Selain letak lokasi juga verifikasi terhadap status kepemilikan berdasarkan dokumen-dokumen yuridis dan konfirmasi dari lingkungan sekitar lokasi objek tersebut.

Rates and Prices Determination, penilaian terhadap harga dan nilai asset sangatlah kritikal. Kekeliruan yang terjadi beresiko bagi keuntungan dan kerugian perusahaan. Selain itu berbagai variabel yang relevan diikutsertakan seperti data NJOP, kondisi bangunan dan lain sehingga analisisnya menjadi lebih komprehensif. Pengamatan terhadap perkembangan konteks wilayah juga harus terus dicermati mengingat begitu cepatnya dinamika perkembangan kota terutama Jakarta. Misalnya jika di sekitar lokasi itu dibangun sebuah pusat keramaian baru maka nilai asset pada objek di catchment area pusat keramaian itu akan cenderung ikut naik.

Underwriting Decisions, analisis terhadap jaminan dari klien yang memiliki referensi geografis dapat semakin lengkap dengan memadukan hasil dari Prices Determination dengan Address Validation berupa verifikasi status kepemilikan objek dan konfirmasi dari informasi lingkungan sekitarnya. Selain itu penelitan aspek yuridis perlu dilakukan secara teliti misalnya memastikan objek terbebas dari sengketa dari pihak ketiga. Termasuk tracking terhadap track record penjamin untuk memastikan bonafiditasnya.

Natural Disaster Models, model desain kawasan-kawasan rawan bencana sangat membantu memahami konteks daerah berdasarkan tingkat resikonya. Kawasan high risk tentu perlu dihindari dan faktor nilainya menjadi sangat rendah. Demikian pula bisa dipetakan kawasan prospektif selain berada pada sentra pertumbuhan ekonomi seperti kawasan perdaganangan juga berada pada area yang bebas bencana atau tingkat kerawanan bencana yang sangat minim.

Pemetaan dalam managemen resiko asuransi penting bagi sebuah perusahaan asuransi. Termasuk juga bagi perusahaan bisnis lainnya sebagai bagian dari manajemen resikonya. Tentu melalui penggunaan teknologi dan analisis pemetaan yang handal serta didukung GIS Analyst yang profesional. Pilihan untuk mengadopsi teknologi dan analisis ini serta rekrutment tenaga profesionalnya adalah pilihan yang bijak. Alternatif lainnya yang juga dapat dipertimbangkan yaitu outsourcing (alih kerja) melibatkan pihak ketiga yang spesialisasi dalam riset dan analisis pemetaan sebagai konsultan perusahaan. (Trisanti Soejarman, Research Director)

3i-s Research

Categories: Publication